Beberapa Kecamatan di Banjarnegara Mulai Kekeringan

BANJARNEGARA- Warga di beberapa kecamatan rawan kekeringan seperti Susukan, Mandiraja, Purwonegoro, dan Bawang kini mulai kesulitan mendapat air bersih.

Demi memperoleh air bersih, mereka membuat belik di tepi sungai. Air tersebut mereka gunakan untuk mandi dan mencuci pakaian.

Warsidi (45), warga dusun Wlahar, Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja mengungkapkan, air sumur telah kering sejak minggu kemarin. Untuk mencuci baju dan mandi, banyak warga yang memanfaatkan Sungai Jalatunda. Sedangkan untuk kebutuhan memasak, mereka mengambil air dari sumur warga di dusun lain.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro. Di sepanjang sungai Menak yang merupakan anak sungai Sapi, saat ini sudah banyak terlihat belik-belik yang dibuat warga setempat. Sebagian belik digunakan untuk mandi dan mencuci. Sebagian belik lagi khusus dibuat, untuk persediaan air minum dan memasak.

Di Kecamatan Susukan, warga sudah terlihat memanfaat kan sungai Gumelem. Sungai ini menjadi andalan warga untuk mendapatkan air di Desa Gumelem Kulon, Susukan, Kemranggon dan Dermasari.

Sementara berdasarkan data di Bagian Kesra, setidaknya ada sekitar 55 desa yang tersebar di 10 kecamatan dinyatakan rawan kekeringan.

Kepala Bagian Pembangunan Setda Banjarnegara Mulyanto mengatakan, guna mengatasi kekeringan, pemkab telah membangun sarana air bersih (SAB) sejak beberapa tahun lalu.

Dan pada tahun 2009 ini ada 21 desa yang mendapatkan proyek SAB. Total dana untuk 21 kegiatan sebanyak Rp 2,8 miliar lebih. Dana bersumber dari DAK dan pendampingan APBD.(J3-74)

sumber : suaramerdeka.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri