Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 9, 2009

Suvenir Khas Banjarnegara Jadi Juara Nasional

Banjarnegara - IDENTITAS sebuah daerah bisa dicitrakan dalam berbagai bentuk. Selama ini yang lazim ditemui adalah berupa makanan atau minuman khas, wisata khas atau suvenir khas. Untuk suvenir khas, Kabupaten Banjarnegara biasanya memberikan Batik Gumelem dan Keramik Klampok kepada para tamu dari luar daerah. Namun, kini ada satu prototipe suvenir baru yang khas Banjarnegara, yakni miniatur ’’Angkring Dawet Ayu Banjarnegara.’’ Suvenir itu merupakan hasil karya Mayang Suruni Wulandari, siswa SMAN 1 Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara yang telah teruji karena mampu menjadi Juara I Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional di Yogyakarta awal Juni lalu. ’’Karya tersebut menjadi juara, karena mewakili keunikan dan kekhasan budaya daerah, serta dibuat dari bahan-bahan di sekitar kita yang bisa dikatakan dari limbah. Bahannya adalah kulit pohon pisang yang sudah dikeringkan,’’ kata Drs Tujiyo MPd, Kepala SMAN 1 Wanadadi. Untuk menghasilkan sebuah karya yang unik itu, diperlukan waktu penggalian ide se

Ulat Kantong Serang Ribuan Pohon Albasia di Banjarnegara

BANJARNEGARA -Hama ulat kantong kini semakin merajalela, menyerang pohon Albasia di Desa Petir Kecamatan Purwonegoro. Serangan hama itu diprediksi akan mengganas, menjelang musim kemarau. Di desa itu banyak albasia yang daun rontok dan pertumbuhannya terganggu. Soberi, pengurus kelompok tani di Desa Petir, menjelaskan, serangan ulat kantong sebenarnya tidak terlalu berbahaya jika menyerang menjelang musim hujan. ’’Karena daun yang meranggas akibat serangan ulat dapat segera tumbuh kembali. Namun jika menjelang kemarau, daun yang meranggas sulit tumbuh, sehingga tanaman tersebut seolah-olah menerima musim kering lebih lama dan akhirnya mati,’’ kata dia. Menurut dia, daerah Petir merupakan area perbukitan yang panas. Walaupun di beberapa daerah lainnya masih sering hujan, namun di Desa Petir sudah mulai jarang. Banyak warga desa yang menggantungkan hidupnya dari bertanam ketela dan Albasia. Hal itu lantaran lahan mereka sulit ditanami padi. Karena berupa daerah perbukitan terjal dengan a