Ulat Kantong Serang Ribuan Pohon Albasia di Banjarnegara

BANJARNEGARA-Hama ulat kantong kini semakin merajalela, menyerang pohon Albasia di Desa Petir Kecamatan Purwonegoro. Serangan hama itu diprediksi akan mengganas, menjelang musim kemarau.
Di desa itu banyak albasia yang daun rontok dan pertumbuhannya terganggu. Soberi, pengurus kelompok tani di Desa Petir, menjelaskan, serangan ulat kantong sebenarnya tidak terlalu berbahaya jika menyerang menjelang musim hujan.


’’Karena daun yang meranggas akibat serangan ulat dapat segera tumbuh kembali. Namun jika menjelang kemarau, daun yang meranggas sulit tumbuh, sehingga tanaman tersebut seolah-olah menerima musim kering lebih lama dan akhirnya mati,’’ kata dia.


Menurut dia, daerah Petir merupakan area perbukitan yang panas. Walaupun di beberapa daerah lainnya masih sering hujan, namun di Desa Petir sudah mulai jarang.


Banyak warga desa yang menggantungkan hidupnya dari bertanam ketela dan Albasia. Hal itu lantaran lahan mereka sulit ditanami padi. Karena berupa daerah perbukitan terjal dengan alur sungai di daerah lembah.
Ia memprediksi, total pohon yang terkena hama ulat kantong jumlahnya mencapai ribuan pohon. Serangan ulat itu tentu membuat petani cemas.


Mahal


Petani Albasia lainnya, Warsam mengatakan, rata-rata tanaman yang diserang berumur satu hingga empat tahun. Menurutnya sudah ada pestisida khusus untuk mengusir hama ulat kantong.
Bagi tanaman yang belum berumur setahun, tidak ada persoalan. Namun jika tanaman sudah tumbuh lebih besar penyemprotan sulit dilakukan.


Jika tetap dipaksakan juga tidak maksimal karena hama tersebut masih tetap ada. Beberapa minggu setelah disemprot ulat kantong kembali merajalela.


Selain itu, biaya penyemprotan tanaman yang sudah berumur dua tahun juga sangat mahal. Dari setengah hektare lahan saja diperkirakan membutuhkan biaya Rp 200-300 ribu.


Langkah yang banyak dilakukan petani saat ini, yakni merontokkan semua daun yang sudah terserang ulat tersebut. ’’Dengan merontokkan daun harapannya adalah sebelum musim kemarau datang, daunnya sudah mulai tumbuh meskipun jumlahnya sedikit”.(J3-74)

Sumber :

suaramerdeka.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri