Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 3, 2009

Di Banjarnegara Ruang Gerak Teroris Dipersempit

BANJARNEGARA-Ruang gerak pelaku teror terus dipersempit hingga ke daerah-daerah. Salah satunya dilakukan oleh polisi dengan memasang baliho bergambar Noordin M Top di sembilan titik sepanjang jalan utama masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara. Baliho dengan tiga ukuran berbeda itu, yakni ukuran 1x1,5m, 2x3m dan 4x6m, di pasang di depan Mapolres Banjarnegara, alun-alun, Pos Lantas I, pos lantas Bawang, pos lantas Singomerto, Samsat, dan dua baligho dipasang di pintu masuk Kabupaten Banjarnegara dari arah Wonosobo, serta di Klampok. ’’Selanjutnya kami akan sebarkan atau pasang poster hingga ke polosok desa sehingga masyarakat menjadi makin paham akan pelaku teror yang tengah diburu. Pemasangan di jalur utama juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat, sehingga ruang gerak mereka makin sempit,’’ kata Kapolres AKBP Nelson P Purba, kemarin. Selain melakukan sosialisasi dengan baligho dan poster, lanjutnya, aparat desa juga diimbau untuk makin selektif terhadap proses-proses administrasi kepen

3 trayek baru di Banjarnegara untuk hindari konflik

BANJARNEGARA - Untuk mengatasi gesekan dengan awak angkutan mikrobus Banjarnegara-Wanadadi-Punggelan, Pemkab Banjarnegara akan mengeluarkan tiga trayek baru bagi angkutan pedesaan (angkudes) Wanadadi-Punggelan. Tiga jalur trayek tersebut adalah Jembangan (Punggelan)- Wanadadi, Tanjungtirta (Punggelan)-Wanadadi, dan Sawangan (Punggelan)-Wanadadi. Ketiga trayek alternatif tersebut telah disepakati awak angkudes maupun mikrobus dalam pertemuan yang digelar Sabtu (1/8) di kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Perhubungan (Dinhubkominfo) Banjarnegara. Selain dihadiri perwakilan kedua awak tersebut, pertemuan yang dipimpin Kepala Dinhubkominfo Ir Supriyo juga diikuti Asisten II Sekda Bidang Ekonomi dan pembangunan, Satlantas Polres Banjarnegara, Komisi B DPRD, Oraganda, Ketua Paguyuban Angkutan Barang Banjarnegara (Pangkuba), dan Muspika Punggelan dan Wanadadi. "Semua pihak yang ikut pertemuan menyepakati ketiga jalur alternatif tersebut, termasuk awak mikrobus. Ketiga rute tersebut

Pengrajin tungku di Banjarnegara kelimpungan

BANJARNEGARA - Program konversi minyak tanah ke elpiji ternyata membawa dampak bagi para perajin tungku di Dusun Kaligintung, Desa Selamerta, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. Dalam sebulan terakhir, permintaan tungku mengalami penurunan drastis. Sehingga mereka kelimpungan "Saya tidak bisa menghitung secara persentase, namun yang jelas turun sekali. Warung- warung atau toko yang tadinya minta lima, kini hanya dua buah tungku. Itupun pembayaran tidak langsung, menunggu tungku laku. Kondisi ini sangat memukul kami ataupun juga perajin," kata Sarno, salah satu pengepul tungku asal Desa Glempang, Minggu (2/8) kepada Wawasan. Sepinya pembeli tersebut, lanjut dia, berimbas pada turunnya harga jual. Harga per unit tungku turun Rp 5 ribu. Padahal, pada musim kemarau seperti sekarang ini produksi tungku Selamerta mengalami kenaikan. "Kemarau seperti sekarang ini, jumlah perajin bertambah dua kali lipat. Mereka yang semula tidak aktif, kini rajin membuat tungku karena tidak bisa