Banjarnegara : 47 Desa di Banjarnegara Rawan Kekeringan
BANJARNEGARA (KR) - Sebanyak 57.962 kepala keluarga (347.836 jiwa) di 47 desa di Kabupaten Banjarnegara rawan kekeringan pada musim kemarau. Desa sebanyak itu tersebar di 11 kecamatan, yaitu Pagedongan 5 desa, Bawang 4 desa, Purwanegara 7 desa, Susukan 11 desa, Purwareja-Klampok 1 desa, Mandiraja 5 desa, Punggelan 8 desa, Wanadadi 1 desa, Pagentan 3 desa, Banjarmangu 1 desa dan Rakit 1 desa. Demikian dikatakan oleh Kabag Kesra Setda Banjarnegara, Dwi Suryanto, Selasa (18/8).
Menurut Dwi, desa-desa rawan kekeringan berada di kawasan perbukitan dan di daerah kering. Meski cukup banyak desa yang sudah mulai merasakan dampak kemarau, namun hingga kini baru ada satu desa yang meminta droping air, yaitu Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja.
”Sebanyak 300 kepala keluarga di desa itu sudah mulai mengalami krisis air bersih dan minta didrop air,” katanya. Mereka tersebar di tiga dusun, yaitu Sawangan, Gelak dan Karangkemiri.
Dwi mengatakan, Bagian Kesra sudah menerjunkan staf untuk melakukan survei ke Jalatunda. Survei dilakukan untuk memastikan apakah kebutuhan droping air memang benar-benar mendesak. Jika memang sudah mendesak, droping air secepatnya dilakukan menggunakan mobil tanki milik PDAM.
Dalam pada itu Kades Jalatunda Satam mengatakan, sudah sepekan terakhir ini sumur warga di tiga dusun itu telah mengering. Fasilitas sarana air bersih juga tidak ada, sedangkan untuk memanfaatkan aliran sungai yang melintas wilayah itu kurang memungkinkan. Sebab, sungai nyaris kering, sedangkan penggunanya sangat banyak. ”Para warga berharap, droping air segera dilakukan dan sesering mungkin,” kata Satam.
Pantauan KR pekan lalu, kesulitan air bersih juga mengintai sebagian warga di sekitarnya seperti Kalitengah, Kaliwungu, Petir, Pucungbedug, Kaliajir, Kebutuhjurang, Kebutuhduwur dan Duren. (Mad)-c
sumber Kedaulatan Rakyat
Menurut Dwi, desa-desa rawan kekeringan berada di kawasan perbukitan dan di daerah kering. Meski cukup banyak desa yang sudah mulai merasakan dampak kemarau, namun hingga kini baru ada satu desa yang meminta droping air, yaitu Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja.
”Sebanyak 300 kepala keluarga di desa itu sudah mulai mengalami krisis air bersih dan minta didrop air,” katanya. Mereka tersebar di tiga dusun, yaitu Sawangan, Gelak dan Karangkemiri.
Dwi mengatakan, Bagian Kesra sudah menerjunkan staf untuk melakukan survei ke Jalatunda. Survei dilakukan untuk memastikan apakah kebutuhan droping air memang benar-benar mendesak. Jika memang sudah mendesak, droping air secepatnya dilakukan menggunakan mobil tanki milik PDAM.
Dalam pada itu Kades Jalatunda Satam mengatakan, sudah sepekan terakhir ini sumur warga di tiga dusun itu telah mengering. Fasilitas sarana air bersih juga tidak ada, sedangkan untuk memanfaatkan aliran sungai yang melintas wilayah itu kurang memungkinkan. Sebab, sungai nyaris kering, sedangkan penggunanya sangat banyak. ”Para warga berharap, droping air segera dilakukan dan sesering mungkin,” kata Satam.
Pantauan KR pekan lalu, kesulitan air bersih juga mengintai sebagian warga di sekitarnya seperti Kalitengah, Kaliwungu, Petir, Pucungbedug, Kaliajir, Kebutuhjurang, Kebutuhduwur dan Duren. (Mad)-c
sumber Kedaulatan Rakyat
Komentar
Posting Komentar