Banjarnegara, Dana stimulan dibawa pergi kades

BANJARNEGARA - Ulah Kades Gumiwang, Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara yang sering pergi meninggalkan tugas dalam waktu lama tanpa alasan jelas, kembali membuat kacau pembangunan desanya.

Kali ini, pekerjaan peningkatan jalan di Dusun Gumiwang dan Prapas, Desa Gumiwang dengan dana stimulan APBD Kabupaten Banjarnegara belum ada kejelasan. Pasalnya, sejak dana itu dicairkan pada 27 Juli lalu hingga Senin (3/8) belum diserahkan kepada pihak panitia pelaksana oleh Kades Yuli Kuswanto.

Sejak dana tersebut dicairkan untuk pihak desa, kades menghilang tanpa diketahui oleh pihak keluarga, perangkat maupun warga. Jumlah dana stimulan yang masih dipegang oleh kades sebanyak Rp 12 juta. Dana itu sedianya untuk pembuatan rapat beton jalan di RT 01 RW X Dusun Gumiwang dan RT 02 RW 8 Dusun Prapas, masing-masing Rp 6 juta.

Ketua panitia pelaksana (panlak) stimulan RT 01 RW 10, Amanudin Triyono mengatakan, pihaknya belum tahu kapan pelaksanaan pembangunan peningkatan jalan. Padahal, sesuai dengan ketentuan pelaksanaan pembangunan harus segera dilakukan jika dana telah dicaikan. Hal ini mengingat batas waktu pelaporan sebulan semenjak dana itu diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak desa.

"Kami takut kegiatan terbengkalai karena hingga kini keberadaan kades tidak diketahui. Warga sendiri telah siap melakukan swadaya, ada yang sudah menyanggupi menyumbang pasir maupun tenaga. Panjang jalan yang akan diplester 1.100 meter dengan lebar 1 meter, " kata Aminudin kepada Wawasan.

Dipertanyakan
Pernyataan Amanudin ini dibenarkan olah Panlak stimulan Dukuh Prapas, Ngafifudin. Menurutnya, pada Jumat (31/7) pagi beberapa perwakilan warga dua RT mendatangi balai desa untuk menanyakan perihal dana itu. Mereka ditemui Camat Purwonegoro dan BPD setempat. Mereka dijanjikan secepatnya ditemukan dengan kades setempat. Namun hingga kemarin keberadan kades belum diketahui.

"Kami tidak menuduh kades membawa kabur uang tersebut. Namun kami berharap dana itu secepatnya diserahkan ke warga agar pelaksanaan kegiatan itu tidak tersendat. Plesterisasi ini difungsikan agar jalan masuk ke kedua RT tersebut tidak becek saat musim hujan. Selain itu kegiatan juga harus dimulai selambat-lambatnya tujuh hari semenjak dana diterimakan," jelasnya.

Sejumlah warga mengatakan, menghilangnya kades bukan kali ini saja. Beberapa bulan lalu kades juga sempat menghilang dan meninggalkan tugas hingga sebulan lamanya. Namun karena tidak memegang uang desa, warga tidak bergejolak.

Sementara itu, sejumlah perangkat desa dan BPD enggan dimintai keterangan terkait dengan persoalan ini. Perangkat mengaku tidak tahu-menahu dengan persoalan ini, sementara Ketua BPD Sudrajat yang ditemui sama sekali tidak mau berkomentar.

Camat Purwonegara Dwi Buntoro membenarkan menghilangnya kades Gumiwang. Pihaknya mengaku telah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Kades Gumiwang, termasuk pada keluarga dan saudaranya, namun belum juga ditemukan. Pihak keluarga siap mengganti dana stimulan jika memang dipakai oleh kades.

"Yang terpenting saat ini adalah di mana kades berada, karena untuk soal dana stimulan kalau memang di pakai kades, keluarga siap mengganti," katanya. ito-Tj

sumber : wawasandigital.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri