Di Banjarnegara Jumlah tabung gas kurang Pembagian paket konversi terhenti

BANJARNEGARA - Pembagian paket kompor gas dalam rangka pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji di Kabupaten Banjarnegara terhenti karena karena kekurangan tabung.

Akibatnya, proses pendistribusian terhenti sejak beberapa hari lalu dan belum bisa dipastikan kapan akan berjalan lagi.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara Basuki Abdulah kepada Wawasan Rabu (19/8) mengatakan, kekurangan tabung tersebut diperkirakan mencapai 130.000 atau sekitar 40 persen dari total penerima yang berkisar 325.000 orang. Kondisi ini menyebabkan target pelaksanaan konversi yang dijadwalkan usai sebelum Ramadhan diperkirakan tidak dapat terlaksana.

"Kami sudah konfirmasi ke konsultan dan Pertamina katanya akan diteruskan pada minggu ketiga. Kekurangan ini hanya pada tabung gasnya saja, sementara regulator dan kompor stoknya terpenuhi. Meski demikian karena pembagian ini dalam satu paket maka kekurangan tabung gas ini menyebabkan penghentian sementara pembagian paket di sejumlah desa," ungkap Basuki Abdullah.

Dikatakan Basuki Abdullah, dalam pelaksanaan program konversi ini pihaknya kesulitan melakukan pemantauan karena pihak konsultan tidak proaktif memberikan laporan progres pembagian paket kompor gas. "Padahal kami sudah mengirimkan surat kepada konsultan agar melaporkan, sehingga jika ada kesulitan kami bisa membantu, " ujarnya.

Resah
Sementara itu, sejumlah warga yang belum menerima kompor gas mengaku resah. Pasalnya, mereka telah menyerahkan KTP dan Kartu Keluraga serta membayar uang untuk operasional pendistribusian kompor. "Yang kami heran desa tetangga seperti Kaliajir dan Karanganyar sudah, tapi di sini kok belum. Padahal kami sudah menyerahkan KK dan KTP berserta uang Rp 5 ribu," kata Dirin, warga Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro kepada Wawasan.

Menurutnya, saat ini kompor gas dan regulator sudah berada di balai desa. Namun oleh perangkat desa belum bisa dibagikan karena masih menunggu kiriman tabung dari konsultan. "Kita berharap ada kejelasan pembagian kompor ini. Warga di desa-desa tetangga sudah bisa menikmati kompor gas untuk memasak. Informasi yang mereka terima sebelum Ramadhan paket tersebut telah dibagikan," tegasnya. ito-Tj

sumber : wawasandigital.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri