BANJARNEGARA : Hadapi arus mudik ,Pemkab normalisasikan jalan dan jembatan KA

BANJARNEGARA-Untuk memperlancar jalur trasnportasi di Jalur tengah khususnya dari Banjarnegara menuju Wonosobo, Pemkab Banjarnegara telah membongkar jalur jembatan kereta api yang melintang di atas jalan raya di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh. Pembongkaran dilakukan hari Rabu (2/8) dengan mengangkat jembatan kereta api dan rel yang berada di sekitar jembatan. “Selain pembongkaran jembatan kereta api, jalan menikung yang berada tepat di bawah jembatan tersebut juga akan dinormalisasikan,” kata Mulyanto S. Sos MS.i Kepala Bagian Pembangunan .

Mulyanto menambahkan jembatan kereta api tersebut dinilai membahayakan pengguna jalan dan rawan dengan kecelakaan, apalagi menjelang arus mudik lebaran dimungkinkan jalur Banjarnegara – Wonosobo semakin padat. “Normalisasi jalan dan pembongkaran jembatan Kereta Api tersebut diharapkan selesai H-7 sebelum lebaran, jadi saat memasuki puncak arus mudik jalur tersebut sudah beres,” lanjutnya.

Pembongkaran jembatan dan rel kereta api tersebut telah mendapat ijin dari PT. KAI hanya saja surat tersebut belum sampai ke Pemkab Banjarnegara, namuh setelah berkoordinasi dengan DAOPS 5 pembongkaran bisa dilakukan. .”Jembatan dan rel kereta api yang sudah tidak terpakai dibawa ke gudang PT. KAI Wilayah Banyumas yang berada di Kroya,” tambahnya.

Sesuai dengan rencana sebenarnya ada 4 jembatan yang akan dinormalisasikan yaitu jembatan yang ada di Kelurahan Sokanandi, Banjarnegara Sigaluh, Sigaluh dan Prigi. Namun hanya satu yang bisa dibongkar yang lain hanya boleh diangkat atau ditinggikan. “Paling tidak satu jembatan dulu dibongkar yang berada di Desa Prigi yang dinilai membahayakan pengguna jalan , bila pembokangkaran jembatan KA dan normalisasi jalan telah selesai diharapkan akan memberikan kemudahan bagi para pengguna jalan,” ujarnya.

Pembongkaran jembatan kereta api dan normalisasi jalan yang menghambat jalur transportasi di Banjarnegara diharapkan juga akan ikut membantu Pemkab Banjarnegara dalam rangka upaya meninggalkan statusnya sebagai daerah tertinggal.

”Dengan lancarnya transportasi di Banjarnegara diharapkan para pengguna jalan akan memanfaatkan jalur tengah sebagai sarana transportasi selain jalur pantura, dipakainya jalur tengah melewati Banjarnegara otomatis meningkatkan PAD bagi Banjarnegara” pungkasnya.(banyumasnews.com/har)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri