Postingan

Menampilkan postingan dengan label Susukan

BANJARNEGARA : Cabuli bocah, seorang pemuda ditangkap

BANJARNEGARA – Satir (29) warga Pakikiran Kecamatan Susukan harus meratapi hidup dengan meringkuk di tahanan Mapolres Banjarnegara. Pelaku ditangkap karena melakukan aksi pemerkosaan terhadap anak di bawah umur pada lokasi yang berbeda. “Terus terang saya menyesali semua perbuatan saya. Saya minta pak polisi mengeluarkan saya,” ujar Satir yang ditemui banyumasnews.co dibalik jeruji hotel prodeo Mapolres Banjarnegara, Jumat (28/08) Peristiwa perkosaan itu terjadi ketika tersangka Satir bertemu dengan korban RNA (17) warga kecamatan Susukan pada pagelaran wayang kulit di Desa Panerusan kulon, Selasa (18/8) malam lalu. Korbanpun berkenalan dengan Satir serta satu teman lainnya yang kini masih dalam pengejaran polisi. Dari perkenalan itu, korban diajak jalan dengan menggunakan sepeda motor. Ditengah perjalanan, pelaku menghentikan motornya dan membeli minuman disebuah warung tanpa sepengetahuan korban. Korban kemudian di bawa menuju desa Gumelem. Dipinggiran sungai, korban diajak duduk dan...

BANJARNEGARA : Desa wisata Gumelem terkendala akses jalan

ANJARNEGARA - Pengembangan Desa Wisata Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara terkendala akses jalan. Pasalnya jalan ke beberapa objek kondisinya rusak, padahal medannya cukup sulit karena letaknya berbukit dan terjal. Objek wisata yang ada di Desa Gumelem diantaranya pemandian air panas Pingit, makam Girilangan, masjid kuno, arena kerajinan ece, dan pande besi. Kades Gumelem Wetan, Budi Sulistyo mengatakan, akses jalan menuju pemandian air panas dan makam Girilangan belum baik. Jalan menuju ke pemandian air panas yang berjarak sekitar 8 kilometer dari ibukota kecamatan, baru 6 kilometer yang diaspal dua tahun lalu. Sedangkan sisanya masih berupa jalan batu yang rusak. Adapun jalan menuju Girilangan baru berupa jalan krosok. "Sebagai tahap awal untuk mewujudkan desa wisata Gumelem kami berharap akses jalan menuju pemandian air panas dan makam Girilangan dapat diaspal," kata Budi Sulistiyo. Dikatakan Budi, pengunjung untuk pemandian air panas pada hari Minggu diperkirakan me...

Banjarnegara : 47 Desa di Banjarnegara Rawan Kekeringan

BANJARNEGARA (KR) - Sebanyak 57.962 kepala keluarga (347.836 jiwa) di 47 desa di Kabupaten Banjarnegara rawan kekeringan pada musim kemarau. Desa sebanyak itu tersebar di 11 kecamatan, yaitu Pagedongan 5 desa, Bawang 4 desa, Purwanegara 7 desa, Susukan 11 desa, Purwareja-Klampok 1 desa, Mandiraja 5 desa, Punggelan 8 desa, Wanadadi 1 desa, Pagentan 3 desa, Banjarmangu 1 desa dan Rakit 1 desa. Demikian dikatakan oleh Kabag Kesra Setda Banjarnegara, Dwi Suryanto, Selasa (18/8). Menurut Dwi, desa-desa rawan kekeringan berada di kawasan perbukitan dan di daerah kering. Meski cukup banyak desa yang sudah mulai merasakan dampak kemarau, namun hingga kini baru ada satu desa yang meminta droping air, yaitu Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja. ”Sebanyak 300 kepala keluarga di desa itu sudah mulai mengalami krisis air bersih dan minta didrop air,” katanya. Mereka tersebar di tiga dusun, yaitu Sawangan, Gelak dan Karangkemiri. Dwi mengatakan, Bagian Kesra sudah menerjunkan staf untuk melakukan s...

Kemarau, warga Banjarnegara mulai mandi di sungai

BANJARNEGARA - Pada musim kemarau sekarang ini sumur warga Banjarnegara di sejumlah kecamatan mulai mengering. Warga yang tinggal di daerah langganan kesulitan air bersih seperti di Kecamatan Susukan, Mandiraja, Purwonegoro dan Bawang mulai mandi dan mencuci di sungai. Mereka membuat belik di tepi kali yang melintas wilayah tersebut. "Air sumur telah kering sejak minggu kemarin. Untuk mencuci baju dan mandi kami di Kali Jalatunda. Sedangkan untuk kebutuhan memasak air diambil dari sumur warga di dukuh lain," kata Marsidi (60), warga Dusun Wlahar, Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja. Menurutnya, sebagian besar sumur warga di dusun tersebut telah kering. Sehingga jika pagi atau sore hari kali Jalatunda ramai. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro. Di sepanjang Sungai Menak, yang merupakan anak Sungai Sapi saat ini banyak ditemukan belik-belik. Belik yang dibuat ketika memasuki musim kemarau ini dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci. "Untuk minum j...

Beberapa Kecamatan di Banjarnegara Mulai Kekeringan

BANJARNEGARA- Warga di beberapa kecamatan rawan kekeringan seperti Susukan, Mandiraja, Purwonegoro, dan Bawang kini mulai kesulitan mendapat air bersih. Demi memperoleh air bersih, mereka membuat belik di tepi sungai. Air tersebut mereka gunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Warsidi (45), warga dusun Wlahar, Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja mengungkapkan, air sumur telah kering sejak minggu kemarin. Untuk mencuci baju dan mandi, banyak warga yang memanfaatkan Sungai Jalatunda. Sedangkan untuk kebutuhan memasak, mereka mengambil air dari sumur warga di dusun lain. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro. Di sepanjang sungai Menak yang merupakan anak sungai Sapi, saat ini sudah banyak terlihat belik-belik yang dibuat warga setempat. Sebagian belik digunakan untuk mandi dan mencuci. Sebagian belik lagi khusus dibuat, untuk persediaan air minum dan memasak. Di Kecamatan Susukan, warga sudah terlihat memanfaat kan sungai Gumelem. Sungai ini menjadi andalan war...