Postingan

Menampilkan postingan dengan label di Banjarnegara

BANJARNEGARA : Makanan berformalin masih beredar di Banjarnegara

Gambar
BANJARNEGARA - Produk makanan mengandung formalin dan kedaluwarsa ternyata masih ditemukan beredar di sejumlah pasar dan pusat perdagangan di Banjarnegara. Dalam operasi pasar yang dilakukan Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara, Sabtu (29/8) kemarin, banyak ditemukan makanan kemasan yang sudah kedaluarsa dan mi mie mengandung bahan pengawet mayat. Produk kemasan yang kedaluwarsa diantaranya susu, minuman kemasan, makanan ringan, mi dan bumbu dapur dalam kemasan. Adapun bahan makan yang mengandung formalin ditemukan pada mi basah. Semua makanan kedaluwarsa ini ditemukan dari hasil operasi pasar di empat yakni Pasar Kota Banjarnegera, Purwonegoro, Mandiraja dan Purworeja. Sedangkan mi formalin ditemukan di Mandiraja. "Dari semua jenis makanan kedaluwarsa tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah bumbu dapur dalam kemasan. Produk kedaluwarsa ini ditemukan di tiga pasar tersebut, kecuali pasar induk," jelas Kasubag Pengembangan Indagkop dan UMKM pada Bagian Perekonomian Setd...

Banjarnegara : Kali Sapi berbau akibat limbah tapioka

BANJARNEGARA - Setiap musim kemarau tiba, kondisi Kali Sapi di Kabupaten Banjarnegara sangat memprihatinkan. Selain airnya berubah warna menjadi hijau, juga menimbulkan bau sangat tidak sedap dan menjadi sarang nyamuk. "Sejak adanya pabrik tapioka, tiap musim kemarau air seperti ini. Karena sudah terbiasa, masalah bau bagi tidak begitu mengganggu. Yang kami rasakan adalah banyaknya nyamuk dan sulit mendapatkan air bersih," kata Marta (50), warga Dusun Jambu, Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwonegoro kepada Wawasan, kemarin. Ada dua pabrik tapioka yang mencemari sungai, yakni pabrik tapioka di Desa Wanadri dan Kebondalem, keduanya masuk wilayah Kecamatan Bawang. Sejak adanya pabrik, warga yang sebelumnya mengandalkan Sungai Sapi menjadi kesulitan mendapatkan air bersih. Setelah melalui perjuangan keras warga, pihak pabrik akhirnya memberikan bantuan pembuatan sumur bagi warga yang dirugikan. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Banjarnegara, Tulus Widiatmo S mengatakan...

Di Banjarnegara Jumlah tabung gas kurang Pembagian paket konversi terhenti

BANJARNEGARA - Pembagian paket kompor gas dalam rangka pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji di Kabupaten Banjarnegara terhenti karena karena kekurangan tabung. Akibatnya, proses pendistribusian terhenti sejak beberapa hari lalu dan belum bisa dipastikan kapan akan berjalan lagi. Kepala Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara Basuki Abdulah kepada Wawasan Rabu (19/8) mengatakan, kekurangan tabung tersebut diperkirakan mencapai 130.000 atau sekitar 40 persen dari total penerima yang berkisar 325.000 orang. Kondisi ini menyebabkan target pelaksanaan konversi yang dijadwalkan usai sebelum Ramadhan diperkirakan tidak dapat terlaksana. "Kami sudah konfirmasi ke konsultan dan Pertamina katanya akan diteruskan pada minggu ketiga. Kekurangan ini hanya pada tabung gasnya saja, sementara regulator dan kompor stoknya terpenuhi. Meski demikian karena pembagian ini dalam satu paket maka kekurangan tabung gas ini menyebabkan penghentian sementara pembagian paket di sejumlah desa,...

Banjarnegara : 47 Desa di Banjarnegara Rawan Kekeringan

BANJARNEGARA (KR) - Sebanyak 57.962 kepala keluarga (347.836 jiwa) di 47 desa di Kabupaten Banjarnegara rawan kekeringan pada musim kemarau. Desa sebanyak itu tersebar di 11 kecamatan, yaitu Pagedongan 5 desa, Bawang 4 desa, Purwanegara 7 desa, Susukan 11 desa, Purwareja-Klampok 1 desa, Mandiraja 5 desa, Punggelan 8 desa, Wanadadi 1 desa, Pagentan 3 desa, Banjarmangu 1 desa dan Rakit 1 desa. Demikian dikatakan oleh Kabag Kesra Setda Banjarnegara, Dwi Suryanto, Selasa (18/8). Menurut Dwi, desa-desa rawan kekeringan berada di kawasan perbukitan dan di daerah kering. Meski cukup banyak desa yang sudah mulai merasakan dampak kemarau, namun hingga kini baru ada satu desa yang meminta droping air, yaitu Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja. ”Sebanyak 300 kepala keluarga di desa itu sudah mulai mengalami krisis air bersih dan minta didrop air,” katanya. Mereka tersebar di tiga dusun, yaitu Sawangan, Gelak dan Karangkemiri. Dwi mengatakan, Bagian Kesra sudah menerjunkan staf untuk melakukan s...

Banjarnegara : Ribuan Istri di Banjarnegara Gugat Cerai

BANJARNEGARA, (PRLM).- Selama enam bulan terakhir ribuan pasangan suami istri di Kab. Banjarnegara Jawa Tengah (Jateng) mengajukan gugat cerai. Karena sebagian besar penggugat perceraian adalah dari pihak istri. Sampai enam bulan terakhir yang mengajukan perceraian sebanyak 1.270 pasangan suami istri."Persoalan suami yang tidak bertanggung jawan menjadi alasan utama perceraian,” kata Ketua Pengadilan Agama Banjarnegara, Munasib Zaenuri, Rabu (19/8). Gugat cerai dari pihak istri karena tidak mendapatkan nafkah material dan batin. Para suami yang digugat karena pergi ke luar daerah dan tidak kembali dalam jangka waktu yang lama Munasib menambahkan, persoalan paling mendominasi terjadinya perceraian dini di Banjarnegara yakni ekonomi. “Mereka kemungkinan besar tidak siap ekonomi pada saat akan menikah," terangnya. Diakui sebagian besar yang mengajukan perceraian adalah pasangan dengan latar belakang pekerjaan sebagai buruh tani, urutan berikutnya kalangan pedagang, swasta ...

BANJARNEGARA : PJTKI ilegal disinyalir beroperasi di Banjarnegara

BANJARNEGARA - Untuk melindungi calon tenaga kerja, Pemkab Banjarnegara akan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang beroperasi. Karena disinyalir ada PJTKI yang belum berizin resmi dari dinas, namun sudah beroperasi merekrut calon tenaga kerja ke luar negeri. PJTKI seperti ini biasanya merupakan perwakilan dari luar Banjarnegara. "Data yang kami miliki, ada sembilan PJTKI di Banjarnegara yang sudah mempunyai izin operasional, baik yang berkantor pusat di Banjarnegara ataupun hanya sebagai cabang saja," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banjarnegara, Fauzan. Sebelumnya ada dua perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia yang sudah bangkrut sehingga tidak beroperasi lagi. Keduanya secara resmi sudah mengajukan surat tertulis tidak lagi beroperasi kepada pihaknya. Menurut dia, penghentian operasi salah satu PJTKI itu lantaran adanya kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan untuk menutup cabang ya...

Pengrajin tungku di Banjarnegara kelimpungan

BANJARNEGARA - Program konversi minyak tanah ke elpiji ternyata membawa dampak bagi para perajin tungku di Dusun Kaligintung, Desa Selamerta, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. Dalam sebulan terakhir, permintaan tungku mengalami penurunan drastis. Sehingga mereka kelimpungan "Saya tidak bisa menghitung secara persentase, namun yang jelas turun sekali. Warung- warung atau toko yang tadinya minta lima, kini hanya dua buah tungku. Itupun pembayaran tidak langsung, menunggu tungku laku. Kondisi ini sangat memukul kami ataupun juga perajin," kata Sarno, salah satu pengepul tungku asal Desa Glempang, Minggu (2/8) kepada Wawasan. Sepinya pembeli tersebut, lanjut dia, berimbas pada turunnya harga jual. Harga per unit tungku turun Rp 5 ribu. Padahal, pada musim kemarau seperti sekarang ini produksi tungku Selamerta mengalami kenaikan. "Kemarau seperti sekarang ini, jumlah perajin bertambah dua kali lipat. Mereka yang semula tidak aktif, kini rajin membuat tungku karena tidak bisa...

Beberapa Kecamatan di Banjarnegara Mulai Kekeringan

BANJARNEGARA- Warga di beberapa kecamatan rawan kekeringan seperti Susukan, Mandiraja, Purwonegoro, dan Bawang kini mulai kesulitan mendapat air bersih. Demi memperoleh air bersih, mereka membuat belik di tepi sungai. Air tersebut mereka gunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Warsidi (45), warga dusun Wlahar, Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja mengungkapkan, air sumur telah kering sejak minggu kemarin. Untuk mencuci baju dan mandi, banyak warga yang memanfaatkan Sungai Jalatunda. Sedangkan untuk kebutuhan memasak, mereka mengambil air dari sumur warga di dusun lain. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro. Di sepanjang sungai Menak yang merupakan anak sungai Sapi, saat ini sudah banyak terlihat belik-belik yang dibuat warga setempat. Sebagian belik digunakan untuk mandi dan mencuci. Sebagian belik lagi khusus dibuat, untuk persediaan air minum dan memasak. Di Kecamatan Susukan, warga sudah terlihat memanfaat kan sungai Gumelem. Sungai ini menjadi andalan war...

Calon penerima kompor gas di Banjarnegara kena pungli

BANJARNEGARA - Calon penerima kompor gas dalam program konversi minyak tanah ke elpiji di Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara resah. Pasalnya, untuk mendapatkan kompor dan tabung, warga diminta membayar uang peralatan tambahan keamanan dan administrasi sebesar Rp 25 ribu. "Saat sosialisasi yang dilakukan pihak desa dan RT diminta membayar Rp 25 ribu. Rp 20 ribu untuk membeli selang karena kualitas selang dari sananya jelek sehingga membahayakan, sedangkan Rp 5 ribu masuk kas desa. Padahal, informasi yang saya terima dari berbagai media, penerima kompor tidak dimintai bayaran," kata salah seorang warga Dusun Banyumudal, Desa Purwonegoro yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada Wawasan, kemarin. Hal sama juga terjadi di Desa Merden, Kecamatan Purwonegoro. Sejumlah warga mengaku dimintai uang Rp 25 ribu agar mendapatkan kompor. "Katanya kompor akan dibagikan kepada setiap KK. Syaratnya warga diminta KTP dan KK (kartu keluarga, red)," ungkap salah satu warga yang t...