Postingan

Menampilkan postingan dengan label batur

BANJARNEGARA : Singapura lirik kentang batur Banjarnegara

Gambar
BANJARNEGARA – Sebuah perusahaan importir Singapura, Agri-Food and Veterinary Authority of Singapore (AVA) tertarik kentang varietas Granola yang dibudidayakan petani di kawasan dataran tinggi Dieng, Kecamatan Batur Banjarnegara. Sebanyak 12 orang perwakilan dari AVA telah melakukan survey mengenai budidaya kentang di Batur. “Pihak AVA meminta kami untuk mengirimkan 400 ton setiap dua minggu sekali. Kami menyatakan siap sepanjang kerjasama saling menguntungkan,” kata ketua kelompok tani Perkasa yang juga koordinator para petani di Dataran Tinggi Dieng Mudasir, Jum’at (4/9). Menurut Mudasir, petani telah menyepakati sistem harga yang ditawarkan Importir, yakni akan selalu berbeda setiap pengiriman tergantung dengan harga jual kentang tiap musim. Dengan demikian, baik petani maupun importir tidak akan dirugikan. ”Pada saatnya nanti kami tinggal menunggu jadwal pengiriman dari Importir,” katanya. Sementara itu direktur CV Bening Agri Indo Kalyana, Budiono salah satu penyalur produk agr...

BANJARNEGRA : 6 desa tolak pengeboran PT GDE Dieng

BANJARNEGARA - Enam kepala desa yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa Dataran Tinggi Dieng menolak pengeboran tiga sumur bawah tanah yang akan dilakukan oleh PT Geo Dipa Energi (GDE) Unit Dieng, untuk kepentingan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP). Dalam surat keberatan yang disampaikan kepada Pemkab Banjarnegara belum lama ini ada beberapa poin yang menjadi alasan mereka. Pertama, keluhan masyarakat mengenai pencemaran air tanah yang diindikasikan akibat adanya pengeboran oleh PT GDE belum ada penyelesaian. Kedua, adanya pengeboran akan berdampak pada berkurangnya air tanah, padahal warga sedang mengalami kesulitan air bersih. Ketiga, warga di sekitar tidak merasa diuntungkan baik secara ekonomi maupun sosial adanya PT GDE. Enam desa yang merasa keberatan terdiri dari empat desa yang masuk wilayah Banjarnegara dan dua desa yang ikut Wonosobo. Desa tersebut adalah Dieng Kulon, Karangtengah, Kepakisan, Bakal (ikut Banjarnegara), Dieng Wetan dan Sikunang (Wonosobo). "Su...

Banjarnegara Musim kemarau, petani kentang kembali dihantui ’bun upas’

BANJARNEGARA - Musim kemarau ini, petani kentang di wilayah dataran tinggi Dieng Banjarnegara mewaspadai munculnya bun upas. Untuk mencegah bun upas yang menyebabkan tanaman kentang mati akibat cuaca sangat dingin, mereka telah melakukan antisipasi. Ketua kelompok tani Perkasa Batur yang juga menjabat Kades Pekasiran, Kecamatan Batur, Mudasir mengatakan, pada akhir Juli maupun awal Agustus biasanya suhu di Dieng sangat rendah, mampu mencapai minus dua derajat celcius pada dinihari. Kondisi ini menyebabkan turunnya embun yang disertai salju. Masyarakat setempat menamainya dengan bun upas. Embun ini akan mengakibatkan air dalam batang tanaman dan daun turut membeku sehingga menyebabkan tanaman mati. Untuk mengantisipasi bun upas merusak tanaman kentang, jelas dia, petani melakukan berbagai cara, mulai memasang jaring atau plastik maupun daun bambu pada lahan kentang, sehingga air embun tidak langsung mengenai tanaman. Selain itu, petani juga melakukan penyiraman kentang di pagi hari. ...