BANJARNEGARA : PJTKI ilegal disinyalir beroperasi di Banjarnegara
BANJARNEGARA - Untuk melindungi calon tenaga kerja, Pemkab Banjarnegara akan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang beroperasi. Karena disinyalir ada PJTKI yang belum berizin resmi dari dinas, namun sudah beroperasi merekrut calon tenaga kerja ke luar negeri. PJTKI seperti ini biasanya merupakan perwakilan dari luar Banjarnegara.
"Data yang kami miliki, ada sembilan PJTKI di Banjarnegara yang sudah mempunyai izin operasional, baik yang berkantor pusat di Banjarnegara ataupun hanya sebagai cabang saja," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banjarnegara, Fauzan.
Sebelumnya ada dua perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia yang sudah bangkrut sehingga tidak beroperasi lagi. Keduanya secara resmi sudah mengajukan surat tertulis tidak lagi beroperasi kepada pihaknya. Menurut dia, penghentian operasi salah satu PJTKI itu lantaran adanya kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan untuk menutup cabang yang ada di Banjarnegara.
Untuk itu ia meminta kepada warga masyarakat khususnya calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri, agar berhati-hati terhadap perusahaan yang akan menyalurkan mereka. Salah satunya yakni meminta informasi lengkap tentang perusahaan yang akan memberangkatkan. Jangan mudah tergiur oleh bujukan gaji yang besar oleh oknum-oknum yang mengaku dari PJTKI.
"Jika perlu berkonsultasi atau bertanya terlebih dahulu kepada dinas tentang perusahaan jasa tenaga kerja itu, terutama untuk mengetahui resmi tidaknya perusahaan yang akan memberangkatkan ke luar negeri," ujarnya.
Menurut Fauzan, walaupun banyak kasus penganiayaan yang menimpa tenaga kerja asal Indonesia, minat warga masyarakat asal Banjarnegara untuk bekerja di luar negeri masih cukup tinggi. Hal ini tidak dapat terlepas dari masalah perekonomian keluarga yang umumnya masih lemah. Sehingga harapannya, dengan bekerja ke luar negeri akan memperbaiki tingkat perekonomiannya. Apalagi, peluang kerja didalam negeri kecil.
Diperkirakan jumlah pengangguran terbuka di Banjarnegara saat ini mencapai 38 ribu orang. ito-Tj
sumber : wawasandigital.com
"Data yang kami miliki, ada sembilan PJTKI di Banjarnegara yang sudah mempunyai izin operasional, baik yang berkantor pusat di Banjarnegara ataupun hanya sebagai cabang saja," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banjarnegara, Fauzan.
Sebelumnya ada dua perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia yang sudah bangkrut sehingga tidak beroperasi lagi. Keduanya secara resmi sudah mengajukan surat tertulis tidak lagi beroperasi kepada pihaknya. Menurut dia, penghentian operasi salah satu PJTKI itu lantaran adanya kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan untuk menutup cabang yang ada di Banjarnegara.
Untuk itu ia meminta kepada warga masyarakat khususnya calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri, agar berhati-hati terhadap perusahaan yang akan menyalurkan mereka. Salah satunya yakni meminta informasi lengkap tentang perusahaan yang akan memberangkatkan. Jangan mudah tergiur oleh bujukan gaji yang besar oleh oknum-oknum yang mengaku dari PJTKI.
"Jika perlu berkonsultasi atau bertanya terlebih dahulu kepada dinas tentang perusahaan jasa tenaga kerja itu, terutama untuk mengetahui resmi tidaknya perusahaan yang akan memberangkatkan ke luar negeri," ujarnya.
Menurut Fauzan, walaupun banyak kasus penganiayaan yang menimpa tenaga kerja asal Indonesia, minat warga masyarakat asal Banjarnegara untuk bekerja di luar negeri masih cukup tinggi. Hal ini tidak dapat terlepas dari masalah perekonomian keluarga yang umumnya masih lemah. Sehingga harapannya, dengan bekerja ke luar negeri akan memperbaiki tingkat perekonomiannya. Apalagi, peluang kerja didalam negeri kecil.
Diperkirakan jumlah pengangguran terbuka di Banjarnegara saat ini mencapai 38 ribu orang. ito-Tj
sumber : wawasandigital.com
Komentar
Posting Komentar