BANJARNEGARA : KORBAN TANAH BERGERAK PAGENTAN ; Minta Relokasi Ulang Ditangguhkan

BANJARNEGARA (KR) - Puluhan warga Dusun Kalikidang Desa Gumingsir Kecamatan Pagentan Banjarnegara yang sejak 5 tahun terakhir menghuni tanah milik PLN merasa resah. Keresahan muncul setelah tanah tempat tinggal milik mereka terancam longsor, kini juga ada rencana akan direlokasi ulang. Mereka minta kebijakan PLN agar tetap diizinkan tinggal di tanah milik perusahaan tersebut yang letaknya tak jauh dari power house PLTA Tulis, di dekat sungai Merawu.

Salah satu dari 94 pemilik rumah di lokasi tersebut, Kuntoro kepada wartawan Kamis (27/8) mengatakan, ia dan teman-temannya minta agar rencana relokasi ulang dipertimbangkan kembali. "Kalau kami harus boyong, biayanya tidak sedikit. Apalagi rumah yang dibangun selama lima tahun di lahan relokasi ini rata-rata telah semi permanen," katanya.

Pekan lalu, Pemkab Banjarnegara menerima surat tembusan dari Gubernur Jawa Tengah yang ditujukan kepada Vice Presiden Managemen Property PLN. Surat tersebut untuk menanggapi surat bupati tertanggal 23 Mei 2009 tentang persoalan relokasi warga Gumingsir. Dijelaskan dalam surat sudah ada pertemuan antara Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dengan PLN pada tanggal 9 Juli 2009. Hasilnya PLN akan segera mengalokasikan hibah tanah untuk relokasi warga Gumingsir. Namun mengambil lokasi di sepanjang jalan Bulukuning (menuju ke arah power house-Red). Panjangnya sekitar 4,8 kilometer. Untuk sementara waktu sebelum proses hibah ini berjalan, masyarakat masih diberi izin menempati lahan PLN di Gumingsir.

Kuat Kuntoro mengatakan, para warga sudah merasa nyaman tinggal di lokasi relokasi sekarang, karena tanahnya kuat, datar dan bebas dari kemungkinan longsor. Mereka tinggal di lokasi tersebut sejak 2003 dengan sistem sewa pakai Rp 15.000/tahun. Tahun 2008 masa sewa telah habis.

"Maka jika tanah tempat kami tinggal sekarang tidak dihibahkan, mohon ada perpanjangan waktu selama beberapa periode sebelum menempati lahan di pinggir jalan Bulukuning," kata Kuntoro. Alasannya menurut Kuntoro, ongkos untuk relokasi cukup mahal. Paling sedikit katanya membutuhkan biaya Rp 20 juta untuk membangun rumah di lokasi baru. Uang itu diakuinya bukan jumlah yang tidak sedikit.

Kabag Kesra Setda Banjarnegara, Dwi Suryanto mengatakan, belum bersedianya para penghuni di lahan milik PLN di Gumingsir, memang menjadi masalah. "Kami akan membicarakan hal ini lebih lanjut dengan PLN. Harapannya, PLN memberi tenggat waktu yang cukup panjang bagi masyarakat sebelum dipindah ke lahan baru," katanya. (Mad)-g

sumber KR.CO.ID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri