BANJARNEGARA : Makanan berformalin masih beredar di Banjarnegara
BANJARNEGARA - Produk makanan mengandung formalin dan kedaluwarsa ternyata masih ditemukan beredar di sejumlah pasar dan pusat perdagangan di Banjarnegara.
Dalam operasi pasar yang dilakukan Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara, Sabtu (29/8)
kemarin, banyak ditemukan makanan kemasan yang sudah kedaluarsa dan mi mie mengandung bahan pengawet mayat.
Produk kemasan yang kedaluwarsa diantaranya susu, minuman kemasan, makanan ringan, mi dan bumbu dapur dalam kemasan. Adapun bahan makan yang mengandung formalin ditemukan pada mi basah. Semua makanan kedaluwarsa ini ditemukan dari hasil operasi pasar di empat yakni Pasar Kota Banjarnegera, Purwonegoro, Mandiraja dan Purworeja. Sedangkan mi formalin ditemukan di Mandiraja.
"Dari semua jenis makanan kedaluwarsa tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah bumbu dapur dalam kemasan. Produk kedaluwarsa ini ditemukan di tiga pasar tersebut, kecuali pasar induk," jelas Kasubag Pengembangan Indagkop dan UMKM pada Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara, Riatmojo Ponco N.
Dari keterangan para pedagang, tidak ada indikasi kesengajaan untuk menjual produk kedaluwarsa, melainkan hanya ketidaktahuan mereka. Namun pihaknya tetap menarik produk tersebut. Sebab makanan atau minuman kedaluwarsa berpotensi ditumbuhi jamur dan bakteri, dan berakibat menimbulkan diare bahkan keracunan jika dikonsumsi.
Diperingatkan
"Kita meminta agar mereka meneliti kemasan secara periodik terhadap produk yang dijual. Sehingga tidak ada lagi produk kedaluwarsa dijual," kata Ponco.
Mengenai mi berformalin, lanjut dia, adalah mi kuning yang berasal dari Magelang. Pada operasi serupa menjelang Lebaran tahun lalu juga pernah ditemukan dan dijual oleh distributor yang sama.
"Distributor ini kita beri peringatan keras. Sebab sebelumnya pernah kedapatan menjual produk berformalin. Jika sebulan kedepan masih kedapatan menjual produk tersebut kita dapat menuntut dengan undang-undang perlindungan konsumen," kata Ponco. ito-Tj
sumber : wawasandigital.com
Dalam operasi pasar yang dilakukan Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara, Sabtu (29/8)
kemarin, banyak ditemukan makanan kemasan yang sudah kedaluarsa dan mi mie mengandung bahan pengawet mayat.Produk kemasan yang kedaluwarsa diantaranya susu, minuman kemasan, makanan ringan, mi dan bumbu dapur dalam kemasan. Adapun bahan makan yang mengandung formalin ditemukan pada mi basah. Semua makanan kedaluwarsa ini ditemukan dari hasil operasi pasar di empat yakni Pasar Kota Banjarnegera, Purwonegoro, Mandiraja dan Purworeja. Sedangkan mi formalin ditemukan di Mandiraja.
"Dari semua jenis makanan kedaluwarsa tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah bumbu dapur dalam kemasan. Produk kedaluwarsa ini ditemukan di tiga pasar tersebut, kecuali pasar induk," jelas Kasubag Pengembangan Indagkop dan UMKM pada Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara, Riatmojo Ponco N.
Dari keterangan para pedagang, tidak ada indikasi kesengajaan untuk menjual produk kedaluwarsa, melainkan hanya ketidaktahuan mereka. Namun pihaknya tetap menarik produk tersebut. Sebab makanan atau minuman kedaluwarsa berpotensi ditumbuhi jamur dan bakteri, dan berakibat menimbulkan diare bahkan keracunan jika dikonsumsi.
Diperingatkan
"Kita meminta agar mereka meneliti kemasan secara periodik terhadap produk yang dijual. Sehingga tidak ada lagi produk kedaluwarsa dijual," kata Ponco.
Mengenai mi berformalin, lanjut dia, adalah mi kuning yang berasal dari Magelang. Pada operasi serupa menjelang Lebaran tahun lalu juga pernah ditemukan dan dijual oleh distributor yang sama.
"Distributor ini kita beri peringatan keras. Sebab sebelumnya pernah kedapatan menjual produk berformalin. Jika sebulan kedepan masih kedapatan menjual produk tersebut kita dapat menuntut dengan undang-undang perlindungan konsumen," kata Ponco. ito-Tj
sumber : wawasandigital.com
Komentar
Posting Komentar