Banjarnegara : Salawat Nabi Iringi Kirab Hari Jadi Banjarnegara

Banjarnegara, 22/8 (ANTARA) - Alunan "Selawat Nabi" dengan iringan rebana dan "rampag bedug" mengiringi pelaksanaan "Kirab Lambang Daerah" dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-178 Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu.

Pelaksanaan kirab tersebut diawali dengan kegiatan doa bersama di Desa Banjarkulon, Kecamatan Banjarmangu, yang diikuti bupati, wakil bupati, anggota DPRD, muspida, dan pejabat lainnya di Kabupaten Banjarnegara.

Selanjutnya para pejabat pemerintahan yang mengenakan busana Jawa tersebut melakukan kirab dengan menunggang puluhan delman menuju Alun-Alun Banjarnegara.

Sebelum memasuki alun-alun, mereka disambut pasukan tombak yang dipimpin seorang tumenggung.

Para pejabat yang datang menggunakan delman, melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki dan dikawal pasukan bertombak.

Dalam iring-iringan tersebut, di bagian depan tampak seorang "cucuk lampah" (pembuka jalan, red.) diikuti penabuh drum, tumenggung, prajurit pembawa bendera Merah Putih, prajurit pembawa Lambang Daerah Banjarnegara, dan pasukan yang membawa foto 13 mantan Bupati Banjarnegara yang dikawal prajurit bertombak.

Di bagian belakang iring-iringan tersebut, tampak Bupati Banjarnegara Djasri dan Wakil Bupati Suhardjo yang diikuti para anggota DPRD, muspida, dan pejabat teras di Banjarnegara.

Saat melintas di tengah alun-alun, kirab tersebut disambut "Selawat Nabi" dengan iringan rebana. Alunan "Selawat Nabi" dengan iringan "rampag bedug" juga menyambut peserta kirab saat hendak memasuki gerbang Pendopo Kabupaten Banjarnegara.

Sesampainya di pendopo, Lambang Daerah Banjarnegara diserahkan prajurit pembawanya kepada Bupati Djasri, bendera Merah Putih diserahkan kepada Wakil Bupati Suhardjo, dan beberapa benda pusaka diserahkan ke sejumlah pejabat untuk diletakkan pada tempat penyimpanannya.

Sementara di depan gerbang Pendopo Kabupaten Banjarnegara, masyarakat memperebutkan gunungan yang dibawa dalam kirab tersebut.

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini terlihat dari alunan "Selawat Nabi" yang diiringi rebana dan "rampag bedug" yang mengiringi prosesi kirab. Dalam peringatan sebelumnya, prosesi kirab diiringi musik tradisional Jawa.

Selain itu, dalam gunungan yang diperebutkan tidak dilengkapi dengan kue apem. Gunungan hanya berisi berbagai hasil bumi Banjarnegara seperti padi, jagung, dan salak. *Sumarwoto

Sumber : Antarajateng.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri