Kemarau, warga Banjarnegara mulai mandi di sungai

BANJARNEGARA - Pada musim kemarau sekarang ini sumur warga Banjarnegara di sejumlah kecamatan mulai mengering. Warga yang tinggal di daerah langganan kesulitan air bersih seperti di Kecamatan Susukan, Mandiraja, Purwonegoro dan Bawang mulai mandi dan mencuci di sungai. Mereka membuat belik di tepi kali yang melintas wilayah tersebut.

"Air sumur telah kering sejak minggu kemarin. Untuk mencuci baju dan mandi kami di Kali Jalatunda. Sedangkan untuk kebutuhan memasak air diambil dari sumur warga di dukuh lain," kata Marsidi (60), warga Dusun Wlahar, Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja.

Menurutnya, sebagian besar sumur warga di dusun tersebut telah kering. Sehingga jika pagi atau sore hari kali Jalatunda ramai.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro. Di sepanjang Sungai Menak, yang merupakan anak Sungai Sapi saat ini banyak ditemukan belik-belik. Belik yang dibuat ketika memasuki musim kemarau ini dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci.

"Untuk minum juga diambil di sungai, namun beliknya tersendiri. Biasanya diambil dari mata air yang keluar di tepi sungai, " kata Istiqomah, warga Petir.

Sementara di Kecamatan Susukan warga yang kesulitan air memanfaatkan Sungai Gumelem. Sungai yang membelah wilayah kecamatan yang berada di ujung barat Banjarnegara ini dijadikan andalan untuk mendapatkan air bersih oleh warga Desa Gumelem Kulon, Susukan, Kemranggon dan Dermasari. Pengamatan Wawasan, ada ratusan belik di sungai ini.

55 desa
Data di Bagian Kesra Setda Banjarnegara menyebutkan, ada 55 desa di 10 kecamatan yang rawan kekeringan. Daerah tersebut di antaranya di Kecamatan Pagedongan lima desa, Bawang empat desa, Purwonegoro tujuh desa, Susukan 11 desa, Purworejo Klampok satu desa, Mandiraja lima desa, Punggelan 8 desa, Wanadadi satu desa, Pagentan tiga desa, dan Banjarmangu satu desa.

"Desa-desa tersebut langganan kekeringan dan selalu mendapat droping air bersih dari kami," kata Kabag Kesra, Kukuh Haryadi.

Terpisah, Kabag Pembangunan Setda Banjarnegara, Mulyanto kepada Wawasan mengatakan, untuk mengatasi kekeringan pemerintah telah membangun sarana air bersih (SAB) sejak beberapa tahun lalu.

"SAB ini adalah membangun saluran air dari mata air yang ada. Air dari mata air dialirkan ke bak penampung dan kemudian dialirkan ke rumahrumah penduduk," kata dia. ito-Tj

Sumber : WawasanDigital.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuk SD Negeri 4 Krandegan Banjarnegara dipungut Rp 1,3 juta

BANJARNEGARA : TANPA PERBAIKAN JALAN; Desa Wisata Gumelem Sulit Terwujud

Banjarnegara : Mayat wanita di Waduk Mrica ternyata korban bunuh diri